PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

(PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS PENDUDUK)

I.         PENDAHULUAN
a.      Tujuan Rencana
Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Fokus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai. Di sini akan dipaparkan bagaimana perencanaan sebuah sistem Perangkat Lunak yang terpadu.
Tujuan dari perancangan ini, sesuai dengan sistem yang akan dibangun ialah untuk memudahkan petugas sensus dalam pencatatan jumlah penduduk dan memberikan informasi yang detail mengenai setiap penduduk yang tercatat dalam sensus tersebut. Dengan sistem ini, petugas sensus lebih mudah dalam menyelesaikan tugasnya dan memberikan laporan secara detail mengenai pekerjaannya tersebut. Sistem ini akan disediakan di bagian terkecil dari kelompok masyarakat, misalnya RT, dan bekerja secara online dengan pusat. Jadi dengan adanya sistem ini, pemberian informasi mengenai data penduduk dapat langsung diperoleh dengan cepat, meliputi perubahan data, penambahan data, maupun perubahan alamat dan data dari penduduk, tanpa menunggu sensus penduduk yang diadakan pemerintah setiap tahunnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perancangan proyek ini adalah, sebagai berikut :
1.      Menghasilkan perangkat lunak untuk aplikasi Sistem Sensus Penduduk secara On-Line yang  memiliki fitur-fitur seperti menambah informasi, menghapus, maupun mengubah data informasi dengan cepat.
2.      Menampilkan data penduduk beserta informasi mengenai penduduk yang bersangkutan secara akurat.
3.      Memudahkan pekerjaan petugas sensus, karena bisa mendapatkan  informasi penduduk secara cepat dan akurat.
4.      Memudahkan pekerjaan up-date data, karena ada fitur penambahan, pengurangan, maupun pengubahan data yang sering terjadi pada penduduk.

b.      Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup dari proyek ini cukup luas, mulai dari pembelajaran bagi penulis, perancang, maupun para pengguna. Dalam segi teknologi, proyek ini memberikan kemajuan yang perlu dikaji dan dikembangkan dalam sistem informasi dalam departemen komunikasi. Dengan adanya ide dan gagasan ini, maka membantu kemajuan dalam ilmu pengetahuan pula. Di samping semua manfaat positif yang didapat dengan adanya proyek ini, juga dalam perkembangan ilmu komputer bagi pembangun / perancang sistem itu sendiri. Selain itu, proyek ini secara langsung juga mencakup manajemen sumber daya manusia, yang pada kemudian akan dapat menggantikan peran manusia dalam sebuah informasi akuntansi ataupun administrasi.

II.      ESTIMASI PROYEK
a.      Data Historis yang digunakan untuk Estimasi
Sensus penduduk di Indonesia biasa dilakukan oleh petugas sensus dengan mendatangi setiap rumah dan mencari informasi terhadap masing-masing penduduk, hal ini akan menyulitkan ketika pihak yang akan disensus tidak ada di tempat, apalagi sebagian besar penduduk kota yang taruhlah di setiap RT, mungkin data penduduknya belum tercatat di RT setempat, karena semakin mudahnya perubahan tempat tinggal dan juga kurang adanya kesadaran dari masing-masing penduduk terhadap pentingnya pencatatan dan pelaporan kepada petugas setempat, contoh di kota-kota besar yang mungkin tidak mengenal siapa tetangga yang ada disebelahnya, karena kesibukan masing-masing pihak. Nah, dengan sistem ini akan membantu para petugas (mungkin) dapat dijalankan oleh Ketua RT untuk mendata Kepala Kekuarga daerah setempat.

b.      Estimasi Usaha, Biaya dan Durasi
Dari data historis yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan mengenai estimasi sistem yang akan dirancang, biaya maupun waktu yang digunakan oleh perancang. Berikut ini adalah paparan dari estimasi-estimasi yang akan dijalankan.
1.      Estimasi studi kelayakan
Langkah yang harus dijalankan di awal sebelum memulai ke tahapan yang lebih lanjut, yaitu mengetahui bagaimana proses sensus yang diadakan oleh petugas sebelumnya, bagaimana cara kerja dan konsep yang digunakan, yang kemudian akan dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam sebuah sistem.
2.      Estimasi biaya
Dalam pengerjaan proyek ini, maka dapat diperkirakan biaya yang akan digunakan, mulai dari pembelajaran sistem sampai dengan dokumentasi terhadap sistem yang sudah jadi ini, yang sekiranya dapat digambarkan :
No.
Kegiatan
Jumlah (Rp)
1
Study kelayakan
Rp      500.000,-
2
Desain Interface
Rp   1.000.000,-
3
Pemrograman
Rp 20.000.000,-
4
Pengujian
Rp      250.000,-
5
Pelatihan dan Instalasi jaringan
Rp   5.000.000,-
6
Pemeliharaan / Perawatan
Rp      600.000,-
7
Pengarsipan
Rp      150.000,-
8
Lain – lain (Evaluasi)
Rp   1.000.000,-
Jumlah Total
Rp 27.500.000,-


3.      Estimasi waktu
Perkiraan waktu yang diperlukan menjadi pokok kegiatan yang penting, karena dengan efisiensi waktu juga akan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Berikut ini adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan dengan mengacu pada kegiatan yang dilakukan.
No.
Kegiatan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Study kelayakan


















2
Desain Interface

















3
Pemrograman










4
Pengujian
















5
Pelatihan dan Instalasi jaringan


















6
Pemeliharaan / Perawatan


















7
Pengarsipan
8
Lain – lain (Evaluasi)















Dari bagan di atas dapat dirinci mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, meliputi :
1.      Studi kelayakan, yaitu mencari informasi dan gambaran, serta kebutuhan rancangan sistem yang akan dibangun. Disinilah awal dari kegiatan dimulai, begitu penting karena menjadi dasar dari perancangan, yaitu mengenai kebutuhan user mengenai informasi, konsep kinerja dan juga materi.
2.      Desain interface, sebenarnya kegiatan ini dapat dimasukkan ke dalam salah satu informasi awal yang diperoleh, keinginan user bagaimana interface yang diinginkan. Tetapi menjadi kegiatan sendiri karena mengingat begitu rumitnya interface yang akan dirancang, dan mungkin informasi dari user tidak selalu dapat diaplikasikan, disini perlu ide dan gagasan logis dari perancang yang bertujuan mempermudah pengaplikasian sistem.
3.      Pemrograman, inti dari sistem yaitu sebuah program, oleh karena itu disini pemrograman diberi waktu yang relative panjang, di sini perancang (tim) bekerja keras bagaimana menerapkan konsep yang diberikan oleh user, ke dalam bahasa pemrograman. Di sini juga diadakan pengujian dalam setiap interface yang dibangun.
4.      Pengujian, merupakan penerapan sistem ke dalam kinerja yang sebenarnya, tetapi masih di tangan tim perancang, untuk mengetahui kekurangan maupun kelemahan yang mungkin akan dijumpai saat sistem ini dijalankan.
5.      Pelatihan dan instalasi jaringan, sistem ini dijalankan secara online, maka pengetahuan perancang mengenai jaringan juga diperlukan. Setelah instalasi sukses, user mencoba menjalankan program dengan panduan yang diberikan oleh perancang.
6.      Pemeliharaan / perawatan, kegiatan ini mungkin bisa dikerjakan sendiri oleh user, tetapi butuh pelatihan dari perancang. Dalam kegiatan ini juga mencakup mengenai perawatan domain, update, serta keamanan administrasi.
7.      Pengarsipan, pada kegiatan ini perancang mencoba memberikan waktu pada setiap sesi untuk dilakukan pengarsipan, yang kemudian pada akhir proyek akan disusun dokumentasi dari keseluruhan kegiatan proyek.
8.      Evaluasi, masing-masing sesi menurut perancang perlu dilakukan sebuah evaluasi, bagaimana kegiatan ini berlangsung dan juga kendala yang dihadapi dan pemecahan yang didapat. Pada evaluasi didapatkan penilaian dari masing-masing kegiatan.

III.   STRATEGI MANAJEMEN RESIKO
a.      Tabel Resiko
Contoh gambaran resiko yang mungkin dihadapi sebagai berikut,
Resiko
Efek
Penanganan
Prioritas
Ketahanan sistem saat di tangan Admin
Aplikasi dan sistem yang tidak terawat menimbulkan kerusakan sistem
Pelatihan sedikit mengenai jaringan dan pelatihan sistem operasi.
1
Akses salah dari tangan perusak sistem (hacker)
Sistem menjadi lemah dan mungkin rusak
Menempatkan Administrator yang handal dalam menjaga sistem
2

b.      Pengelolaan Resiko
Resiko yang dimaksud adalah adalah resiko yang spesifik dimana resiko terebut adalah menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan agar waktu yang telah ditentukan tidak terhambat, seperti pada table diatas resiko utama yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan Admin dalam menjalankan aplikasi sistem yang akan memperngaruhi apakah system ini akan terus bertahan.
Manajemen sistem yang digunakan pada Sistem Informasi Sensus Penduduk ini dirancang secara On-line dan dapat diakses di manapun juga. Hal ini memberikan resiko yang cukup besar terhadap ketahanan sistem. Mulai dari Admin sendiri dalam pengoperasian sistem, sampai dengan mungkin tindakan jahil dari para perusak sistem (hacker) yang ingin mengakses penuh terhadap database sistem. Dari gambaran ini perlu diperhatikan mengenai keamanan sistem, karena sistem ini merupakan sistem berisi data yang sangat penting yang memiliki dampak yang besar bila disalahgunakan.

IV.   JADWAL
a.      Jaringan Tugas
Tabel Jaringan Tugas
Jenis Tugas
Singkatan
Pelaksana
-          Rapat awal koordinasi


-          Mencari kebutuhan dan mengembangkan informasi kebutuhan tersebut

-          Implementasi perancangan dan pembuatan Perangkat Lunak

-          Percobaan dan pengujian sistem

-          Pelatihan

-          Pengarsipan
-          Evaluasi
T1


T2



T3


T4


T5

T6

T7
Pimpinan, Anggota 1, Anggota 2, Anggota 3

Anggota 1, Anggota 2



Pimpinan, Anggota 2, Anggota 3

Pimpinan, Anggota 3


Anggota 1, Anggota 3

Anggota 1

Pimpinan, Anggota 1, Anggota 2, Anggota 3























c.       Tabel Sumber Daya
No
Sumber Daya
Jumlah
Rincian
1
Manusia
7
1 Pimpinan, 3Anggota dan 3 Asisten Anggota
2
Perangkat Keras
8
Terdiri dari CPU dan Printer
3
Perangkat Lunak
-
-

V.      SUMBER DAYA PROYEK
a.      Orang
Untuk melaksanakan proyek perangkat lunak ³Sistem Sensus Penduduk On-Line´, disiapkan SDM 7 orang dengan peran rangkap seperti dalam tabel di bawah ini.
NO
NAMA
PERAN
1
Pimpinan
Koordinator, Penanggung Jawab, Programmer, Tessting
2
Anggota 1
Pengarsipan, Dokumentasi, Training
3
Anggota 2
Desain Fungsi, SDM studi kelayakan
4
Anggota 3
Pelatihan, Implementasi Program, Pemeliharaan
5
Asisten Anggota 1
Membantu Anggota 1
6
Asisten Anggota 2
Membantu Anggota 2
7
Asisten Anggota 3
Membantu Anggota 3

b.      Hardware Dan Software
Dalam pembuatan system Sensus Penduduk On-Line ini diperlukan suatu perangkat keras yang memadai agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.      Hardware
Ø  8 Unit PC dengan rincian spesifikasi yang baik, diantaranya :
-          Proccessor Dual Core 2,6 GHz
-          RAM 1 Gb
-          HDD 160 Gb
-          VGA Geforce
-          Monitor LED 16”
Ø  1 Unit Printer
Ø  1 Unit Switch Hub & Router
Ø  Koneksi internet
2.      Software
Ø  Adobe Dreamwaver 8
Ø  PHP Script
Ø  Oracle Database System

VI.   STAFF ORGANISASI
a.      Struktur Team
Struktur team yang akan dibangun untuk perancangan Sistem Sensus Penduduk On-Line ini adalah . . . dimana struktur tim dipimpin oleh 1 pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi dan koordinator tim. Di sini ada 3 anggota yang masing-masing berinteraksi langsung dengan pimpinan, setiap kegiatan dilaporkan kepada pimpinan untuk dievaluasi dan didiskusikan. Ada penghubung terhadap End-User, yang langsung berhubungan dengan user di lapangan.
Dengan struktur tim seperti ini semua kegiatan dapat dilaporkan, diawasi dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan.

b.      Pelaporan Manajemen
Pelaporan manajemen dilaksanakan oleh pimpinan tim yang memiliki deadline 5 bulan kepada User. Oleh karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh anggota harus dalam pengetahuan dan terkontrol oleh pimpinan. Setelah itu dilakukan presentasi oleh pimpinan dan selanjutnya pelatihan kepada user yang akan dilakukan oleh salah satu anggota yang telah ditunjuk.

VII.          SOFTWARE QA
a.      Standar Proyek Perangkat Lunak
Sebuah Perangkat Lunak dapat dikatakan baik apabila sesuai dengan keinginan dan kebutuhan User, Tampilan yang tidak terlalu rumit dan kemudahan dalam pengoperasian. Di dalam jaminan kualitas terdapat bagian-bagian yang harus selalu diperhatikan, yang meliputi :
1.      Formal Technical Review, yaitu jaminan dari perancang Perangkat Lunak itu sendiri yang bertujuan untuk menemukan kesalahan dalam fungsi logika atau implementasinya dalam berbagai presentasi Perangkat Lunak, dan membuktikan bahwa Perangkat Lunak tersebut sudah memenuhi standar.
2.      Analisis dan Reporting, di sini sudah mulai melibatkan dunia luar untuk mengukur Perangkat Lunak yang dibangun (User), analisa dan proses kinerja software diukur, ditulis dan dilakukan pelaporan.
3.      Test dan Planning Review, kegiatan ini dilakukan oleh perancang Perangat Lunak, yang menukur kesesuaian antara software yang sudah selesai dibangun dengan rencana awal pembangunan software.
4.      Measurement, dilakukan pengukuran terhadap kesesluruhan dari perencanaan, proses, hingga hasil akhir yang dilakukan oleh pembangun Perangkat Lunak dengan pihak luar.
5.      Proses Definition dan Standar, mereview terhadap keseluruhan standar kualitas.

b.      Perencanaan Evaluasi dan Audit Proyek Perangkat Lunak
Evaluasi dan Audit mencatat semua standar/praktik yang diterapkan selama proses perangkat lunak (misalnya, standar dokumen, stadar pengkodean, dan pedoman kajian). Semua proyek, proses, dan metrik produk yang dikumpulkan sebagai bagian dari usaha rekayasa perangkat lunak juga harus dicatat.
Bagian Kajian dan Audit dari rencana mengidentifiaksi kajian dan audit yang akan dilakukan oleh tim rekayasa perangkat lunak, kelompok SQA, dan pelanggan.
Bagian akhir rencana SQA adalah mengidentifikasi peranti dan metode yang mengandung aktifitas dan tugas-tugas SQA, merujuk manajemen konfigurasi perangkat lunak untuk mengontrol perubahan, menetapkan pendekatan manajemen kontrak, membangun metode perakitan, perlindungan dan pemeliharaan semua catatan, mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rencana, serta menetapkan metode-metode untuk mengidentifikasi, menilai, memonitor, dan mengontrol risiko.

VIII.       STANDAR KUALITAS ISO 9001
ISO 9001 adalah standar kualitas yang berkalu untuk rekayasa perangkat lunak. Standar tersebut berisi 20 syarat yang harus ada untuk mencapai sistem jaminan kualitas yangefektif. Karena standar ISO 9001 dapat diaplikasikan pada semua disiplin rekayasa / engineering, maka dikembangkan sekumpulan khusus pedoman ISO  untuk membantu menginterpretsi standar untuk digunakan pada proses perangkat lunak.
Dua puluh syarat yang digambarkan oleh ISO 9001 menekankan topik-topik berikut :
1.         Tanggung jawab manajemen
2.         Sistem kualitas
3.         Kajian kontrak
4.         Kontrol desain
5.         Kontrol data dan dokumen
6.         Pembelian
7.         Kontrol terhadap produk yang disuplai oleh pelanggan
8.         Identifikasi dan kemampuan penelusuran produk
9.         Kontrol proses
10.     Pemeriksaan dan pengujian
11.     Kontrol pemeriksaan, pengukuran, dan perlengkapan pengujian
12.     Pemeriksaan dan status pengujian
13.     Kontrol ketudaksesuaian produk
14.     Tindakan preventif dan korektif
15.     Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi, dan penyampaian
16.     Kontrol terhadap catatan kualitas
17.     Audit kualitas internal
18.     Pelatihan
19.     Pelayanan
20.     Teknik statistik

Untuk dapat didaftar dalam ISO 9001, organisasi perangkat lunak harus membuat kebijakan dan prosedur yang memberi  tekanan pada masing-masing syarat tersebut dan kemudian dapat menunjukkan bahwa prosedur dan fungsi itu telah diikuti. Untuk penjelsan leih lanjt, pembaca yang tertarik dengan informasi mengnenai ISO 9001.